Bitcoin Tidak Menghabiskan Energi

Perlahan, Namun Tak Terduga #4

Berapa kali Anda mendengarkan instruksi keamanan sebelum terbang? Anda sekarang mungkin sudah mengingatnya di luar kepala, tapi setiap saat, sebelum lepas landas, para pramugari dan pramugara selalu memberikan instruksi kepada para penumpang yang membawa anak kecil untuk menggunakan masker oksigen pada mereka terlebih dahulu kemudian baru mengurus anak kecilnya. Secara naluriah, itu terdengar tidak masuk akal. Namun itu benar secara logika. Pastikan terlebih dahulu Anda dapat bernafas sehingga anak kecil yang bergantung pada Anda bisa bernafas juga. Prinsip yang sama juga berlaku pada fungsi koordinasi dalam uang pada sebuah ekonomi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melindungi fungsi itu. Dalam filosofi sebuah peringatan akan keamanan, para juru udara mungkin berkata, “tolong pastikan pasokan uang aman jadi kita dapat melanjutkan untuk mengkoordinasi aktivitas jutaan orang untuk membangun pesawat yang rumit yang dapat membuat Anda mendapatkan kesempatan untuk merenungkan masalah yang akan saya jelaskan”.

menambang bitcoin

Kami akan kembali membahas hal ini nanti, tapi Anda tak akan berharap untuk bisa mengerti justifikasi jumlah energi yang dikonsumsi oleh bitcoin tanpa terlebih dahulu membangun penghargaan tentang peran fundamental uang yang dalam mengkoordinasikan aktivitas ekonomi. Apa itu uang? Bagaimana cara uang bekerja? Bagaimana seharusnya uang bekerja? Apa fungsinya dalam masyarakat? Jika Anda tak bisa berhenti untuk menanyakan pertanyaan tersebut, Anda tidak dapat mulai untuk menyerap berat permasalahan yang akan diselesaikan oleh bitcoin. Dan tanpa menghargai permasalahan, biaya untuk menyelamatkan solusi tak pernah dibenarkan.

Sejumlah pengamat yang prihatin memperingatkan tentang banyaknya energi yang dikonsumsi oleh jaringan bitcoin. Perhatian ini bermula dari ide bahwa energi yang dikonsumsi oleh jaringan bitcoin tidak dapat digunakan untuk fungsi yang produktif, atau bahkan buruk bagi lingkungan. Keduanya tidak menghiraukan pesan penting di balikn konsumsi energi bitcoin. Dalam jangka panjang, mungkin tidak akan ada penggunaan energi yang lebih besar dan lebih penting dari yang digunakan untuk mengamankan integritas jaringan moneter dan juga secara konstruktif, dalam hal ini, jaringan bitcoin. Tapi hal tersebut tidak berhenti pada mereka yang tidak mengerti tentang permasalahan yang muncul dari keprihatinan.

Sifat boros dari aktivitas mining bitcoin artinya tidak ada solusi mudah teknologi di masa yang akan datang.
The Guardian

.

Dalam konteks perubahan iklim, pembakaran hutan yang semakin marak, dan kencangnya angin topan, mungkin kita harus mempertanyakan lebih keras tentang dampak bitcoin pada lingkungan.
Vice Media

 

Konsumsi Energi Bitcoin

Sebagai gambaran, bitcoin diamankan oleh jaringan nodes (komputer yang menjalankan protokol bitcoin) yang terdesentralisasi. Aktivitas ekonomi nodes dalam jaringan adalah mengeluarkan, memvalidasi dan menyampaikan transaksi, serta memvalidasi dan menyampaikan blok bitcoin (sekelompok transaksi yang berurutan). Menambang nodes menunjukkan fungsi yang sama tapi juga memperlihatkan bukti fungsi bitcoin untuk mengeluarkan, mengatasi dan mengirimkan blok ke sisa jaringan. Dengan melakukan kinerja ini, penambang memvalidasi catatan dan memberikan fungsi “pembersihan” untuk transaksi yang sedang berlangsung, yang kemudian memeriksa validitas semua nodes. Bayangkan fungsi Bank New York tapi dalam basis yang benar-benar terdesentralisasi setiap 10 menit (rata-rata).

mining bitcoinKinerja yang ditampilkan membutuhkan kekuatan untuk memproses yang sangat besar yang kontribusinya diberikan oleh para penambang seluruh dunia, berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Kekuatan untuk memproses ini membutuhkan energi. Jelasnya, 75 exahashe per detik, jaringan bitcoin saat ini menghabiskan kira-kira 7-8 gigawatt listrik, artinya sekitar $9 juta per hari (atau $3,3 milyar per tahun) untuk membiayai energi dalam harga paling rendah sekitar 5 sen per kWh (estimasi kasar). Berdasarkan rata-rata nasional di Amerika, jaringan bitcoin menghabiskan tenaga listrik sejumlah kira-kira 6 juta rumah. Yah, memang terlalu banyak tenaga, tapi itulah yang mengamankan jaringan bitcoin.

Bagaimana banyaknya energi tersebut bisa dijustifikasi? Dan apa yang akan dihabiskan oleh bitcoin ketika satu milyar orang menggunakannya? Tidak ada masalah dengan dolar, bukan? Ya, hanya ada satu masalah, ada. Sumber daya ini diciptakan untuk mengatasi masalah yang banyak orang tidak sadar bahwa masalah tersebut ada, yaitu membenarkan harga turunan. Untuk membuat para pejuang lingkungan dan sosial merasa lebih baik, kita sering menunjuk sejumlah narasi yang bertolak belakang untuk membuat hal tersebut lebih dapat diterima:

  • Sejumlah konsumsi energi bitcoin dihasilkan dari sumber daya alam terbarukan
  • Bitcoin akan mendorong terciptanya pengembangan inovasi baru di bidang teknologi energi yang terbarukan dan sumber dayanya.
  • Bitcoin menggunakan energi yang mungkin terbuang, atau bahkan dibuang begitu saja ke atmosfir
  • Bitcoin mengonsumsi sumber daya energi dalam harga yang akan ditanggung oleh pasar bebas
  • Bitcoin menggunakan energi yang tidak ekonomis untuk dikembangkan
  • Sifat dari energi permintaan bitcoin akan meningkatkan efisiensi jaringan energi

Beberapa pertimbangan ini akan membantu menghitung mengapa pengertian awam tentang konsumsi energi bitcoin tidak serta merta terbuang atau mungkin buruk bagi lingkungan dinilai tidak tepat. Bagaimanapun juga, tanpa pengertian tentang besarnya permasalahan yang akan diselesaikan oleh bitcoin, maka harga marjinal tidak akan pernah terjustifikasi.

Bitcoin merepresentasikan solusi dari masalah sistemis yang hadir dalam legasi kerangka moneter kita dan sangat tergantung pada konsumsi energi untuk beroperasi. Stabilitas ekonomi tergantung pada fungsi uang dan bitcoin memberikan kerangka ekonomi yang jauh lebih baik, karena itulah penggunaan energi jangka panjang lebih penting daripada mengamankan jaringan bitcoin. Jadi, daripada membalas narasi populer, tidak ada tempat yang lebih baik untuk lebih fokus pada masalah utamanya itu sendiri: masalah uang atau masalah QE (quantitative easing) global.

Fungsi Uang

Banyak masalah yang muncul karena adanya uang, namun banyak orang tidak mengenalinya. Beberapa orang bahkan sudah merasakannya di kehidupan sehari-hari tapi tak bisa mengenali sebab masalahnya. Bekerja keras, jam kerja yang panjang, memiliki hutang dan masih merasa tak cukup. Seharusnya ada jalan yang lebih baik, tapi untuk mengetahui solusinya, yang harus dilakukan pertama kali adalah mengetahui masalahnya. Masalah tersebut ada pada yang kita dan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat sangatlah besar.

Tanpa paham tentang permasalahan apa itu uang (baca The Bitcoin Standard atau artikel Nick Szabo “Shelling Out”), kita dapat dengan mudah menjelaskan apa fungsinya dalam masyarakat. Uang adalah barang yang memfasilitasi koordinasi ekonomi di antara beberapa pihak yang seharusnya tidak menjadi dasar untuk bekerja sama. Singkatnya, uang adalah barang yang membuat suatu masyarakat berfungsi, dan membuat kita semua dapat mengumpulkan modal yang dapat membuat hidup kita lebih baik, tergantung dari harapan tiap-tiap orang. Ada yang mengatakan bahwa uang adalah akar dari segala kejahatan, tapi seperti yang Hayek jelaskan dengan santun dalam The Road to Serfdom (Jalan Menuju Perbudakan Tanah), uang adalah cara menuju kebebasan.

Uang adalah alat menuju kebebasan yang diciptakan oleh manusia.
— F.A. Hayek, The Road to Serfdom (Versi singkatnya ditulis dalam Reader’s Digest)

Lebih spesifik lagi, uang adalah alat yang menciptakan spesifikasi dan pemisahan tenaga kerja. Uang membuat setiap orang mengikuti apa yang mereka sukai; uang juga menjadi cara setiap orang untuk mengkomunikasikan pilihan mereka kepada dunia, baik itu dalam pekerjaan ataupun berlibur, dan dari itulah tercipta “berbagai pilihan” yang kita gunakan secara cuma-cuma. Ekonomi modern kita dibangun diatas fondasi kebebasan yang diciptakan oleh uang, tapi hasil akhirnya sangat kompleks dan spesifik.

membuat pensilUntuk memudahkan konsepnya, Milton Friedman menjelaskan tentang kompleksitas sebuah pensil (baca disini), yang menjelaskan secara detail bagaimana tidak seorang pun mampu untuk memproduksi pensil arang yang biasa. Dia menceritakan tentang detail kayu yang dibutuhkan, gergaji untuk memotong kayunya, baja untuk membuat gergaji, dsb. Dia menjelaskan bagaimana membuat satu pensil membutuhkan koordinasi dan kerjasama ribuan orang, termasuk orang-orang yang tidak berbahasa yang sama, yang mungkin memiliki agama yang berbeda dan mungkin bahkan membenci satu sama lain jika mereka saling bertemu buka. Dan dia menjelaskan bahwa kemampuan bekerja sama adalah fungsi dari harga sistem dan ekonomi barang yang kita sebut uang.

Berangkat dari penjelasan pensil, sekarang bayangkan kompleksitas ekonomi modern kita. Dari mobil ke pesawat hingga internet ke HP, bahkan toko lokal Anda. Rantai pasukan moderen sangatlah kompleks dan sangat terspesialisaasi sehingga mereka membutuhkan koordinasi jutaan orang untuk menghadirkan fungsi sederhana ini. Orkestra dari semua aktivitas inilah yang menciptakan perdagangan global dan hanya mungkin terjadi dengan adanya fungsi uang.

Contoh Nyata: Venezuela

Venezuela menjadi contoh nyata makro dan mikro dari fungsi vital yang dimainkan oleh uang dalam koordinasi ekonomi dan juga kegagalan yang muncul ketika ekonomi barang gagal. Venezuela adalah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan minyak, tapi gagal berfungsi dalam penurunan keuangan, mata uang Venezuela baru-baru ini mengalami hiperinflasi. Saat mata uangnya telah memburuk ada satu titik dimana warganya tidak mampu untuk membeli makanan yang dijual atau juga perawatan kesehatan dasar tak lagi tersedia. Terjadi krisis kemanusiaan, dan pada level akar, sebagai negara Venezuela tak lagi berfungsi untuk memiliki mata uang yang stabil untuk mengkoordinasi aktivitas ekonominya dan untuk memfasilitasi produksi barang yang dibutuhkan untuk bertransaksi dalam ekonomi global.

Apa hubungannya dengan bitcoin dan juga konsumsi energi? Sebagai negara yang kaya akan energi, minyak dulunya (sekarang juga masih) menjadi ekspor utama Venezuela; atau mungkin barang yang butuh untuk diproduksi sebagai syarat untuk melakukan perdagangan. Walaupun menjadi salah satu negara yang kaya akan pasokan energi, produksi minyak Venezuela menurun.

inflasi venezuelaVenezuela tak lagi mampu untuk mengimpor teknologi atau mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengekstraksi mata uang utama yang digunakan untuk melakukan perdagangan (minyak). Hal ini menyebabkan kegagalan yang signifikan pada ekonomi lokalnya, merusak kemampuannya untuk memproduksi tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menyuplai jaringan energinya sendiri, menyebabkan terjadinya mati lampu yang berturut-turut dan menghadang terkirimnya layanan dasar seperti listrik, air bersih dan juga bantuan kesehatan.

Yang terjadi pada Venezuela memang memilukan, dan itu adalah sebab dari kegagalan ekonomi disebabkan dari hiperinflasi. Penurunan nilai moneter mendistorsikan mekanisme harga dari sebuah mata uang, yang menciptakan ketimpangan ekonomi. Saat kondisi ekonomi memburuk, rantai pasokan yang kompleks dapat terganggu sehingga menyebabkan penurunan pasokan barang (contohnya makanan yang dijual, produksi minyak, dsb) dan juga ketimpangan antara pasokan dan permintaan. Ketika lebih banyak uang diciptakan, barang menjadi langka dibandingkan dengan pasokan uang, yang menyebabkan fungsi uang mengalami kerusakan. Orang-orang memiliki disinsentif untuk menyimpan mata uang saat barang pasokan menjadi langka, daripada menukarkan uang secepat mungkin, membuat pengalihan dari kebutuhan dasar dan menyebabkan mata uang menjadi hiperinflasi. Kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh manipulasi ekonomi 101.

Aplikasi Negara Maju

Sekarang, semua orang yang duduk manis di negara maju akan melihat Venezuela dan berpikir, “hal itu tidak akan pernah terjadi di sini,” tapi tentunya tidak demikian. Percaya atau tidak, struktur pasar Bolivar, mata uang Venezuela atau Peso milik Argentina sama dengan dollar, euro atau yen. Bank sentral Amerika Serikat, Eropa atau Jepang mungkin lebih baik dalam mengatur stabilitas (untuk saat ini), tapi tidaklah mengubah fakta bahwa di balik itu semua semua sistem mata uang di berbagai negara sama.

Amerika Serikat contohnya, Badan Keuangan Federal mengembangkan basis moneter dari $180 milyar di 1984 ke puncaknya yaitu $4,2 triliun mengikuti QE3, naik 23x. Karena sifat dari ekonomi berbasis kredit, distorsi ekonomi dari penurunan nilai ini terjadi secara drastis (baca di sini) hingga krisis keuangan terjadi tiba-tiba, dan sebagai fungsi dari QE, kita saat ini berada dalam lembaran yang sama hanya lebih jauh. Jika Anda percaya bahwa negara maju tidak berada dalam situasi yang berbahaya atau tidak berada dalam kondisi moneter yang sama seperti yang dihadapi oleh Venezuela, saya akan secara sopan menunjuk ke pasien nol: Bank Federal, ECB dan Bank Jepang. Seringnya orang memberikan kepercayaan berlebih pada institusi-institusi ini yang tidak mengindahkan prinsip pertama dan juga akal sehat, tapi bayangkan kutipan berikut dari ekonom bank sentral yang berbicara setelah krisis keuangan dan saat bank sentral berada di tengah-tengah upaya untuk menciptakan $3,6 triliun lembaran uang baru sebagai bagian dari QE:

Juga, saya ingin menegaskan bahwa ada perbedaan pemahaman yang sangat besar tentang bagaimana sektor keuangan dan sektor riil berinteraksi.
— David Wilcox, pelaksana ekonomi Bank Sentral AS (Agustus 2011)

Review yang jujur menunjukkan bahwa mereka yang memegang peranan penting dalam ekonomi kita memiliki perangai buruk. Saat mengakui bahwa mereka tidak memiliki pemahaman tentang implikasi dari aksi dalam ekonomi nyata, respons yang diberikan adalah mengikuti langkah yang sama (namun dalam skala besar) dan mengharapkan hasil yang berbeda, sebuah definisi dari kegilaan. Sekarang, saat kita menghadapi konsekuensi dari respons atas krisis, kita memiliki pilihan atas dua perbedaan: A) bentuk rencana terpusat atas mata uang yang didesain untuk kehilangan nilainya; atau B) mata uang terdesentralisasi dengan suplai yang tetap. Pilihan terakhir datang dengan biaya akan konsumsi energi, namun sisi positifnya, akan ada stabilitas ekonomi jangka panjang.

Stabilitas Ekonomi Melalui Konsumsi Energi

Stabilitas ekonomi masa depan secara mendasar bersandar pada pertanyaan mengapa tidak ada sumber permintaan yang penting untuk konsumsi energi daripada tentang keamanan sistem moneter bitcoin, terutama ketika alternatif lainnya (fiat atau emas) bermasalah secara struktural. Jika kita menunggu tanda hiperinflasi, maka kita sudah kalah. Tapi Venezuela bukanlah sebuah contoh apa yang terjadi sebagai dampak dari hiperinflasi, itu juga contoh hidup dari pentingnya produksi energi bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Produksi energi dibutuhkan untuk menggerakkan semua yang kita konsumsi sehari-hari. Koordinasi dari energi tersebut tergantung pada reliabilitas dan stabilitas uang yang kita gunakan.

Abaikan kopi yang Anda minum pagi hari barang sejenak dan pikirkan kebutuhan dasar: air bersih, sanitasi, makanan, obat-obatan, dan juga layanan kesehatan, dsb. Koordinasi sumber daya tersebut untuk menghadirkan kebutuhan dasar tergantung pada bekerjanya sistem keuangan. Ketika sistem keuangan runtuh, koordinasi sosial dan bahkan jejaring sosial juga pergi bersamaan dengan itu. Jika basis dari semua perdagangan adalah energi, dan jika kita membutuhkan uang untuk mengkoordinasikan perdagangan, prioritas paling tinggi adalah mengamankan penggunaan energi untuk melindungi sistem keuangan. Gunakan “masker oksigen” Anda terlebih dahulu baru kemudian mengamankan tanggungan Anda. Amankan fondasi perdagangan terlebih dahulu lalu fokus pada turunannya.

uang dan bitcoin

Kekhawatiran akan energi yang dikonsumsi bitcoin atau akan dikonsumsi sebenarnya merupakan pengalihan perhatian. Tidak hanya kita harus menggunakan listrik yang seharusnya dapat dipakai untuk rumah-rumah; akan tetapi kita tidak akan pernah punya energi untuk dipakai di rumah-rumah tersebut jika kita tidak memiliki sistem moneter untuk mengkoordinasikan aktivitas ekonomi dan sumberdaya yang dimiliki. Pada prakteknya, bitcoin tidak berkompetisi untuk mendapatkan energi yang sama seperti yang digunakan untuk mengaliri produksi dan fungsi konsumsi dalam ekonomi kita; melainkan, fungsi bitcoin sebagai sistem mata uang akan memastikan bahwa energi-energi tersebut dapat terus dipenuhi.

Apa yang terjadi pada masyarakat jika situasi di banyak negara memburuk secara ekonomi dan terjadi bencana kemanusiaan seperti yang dialami Venezuela, dimana layanan kesehatan dan layanan untuk manusia tidak dapat diberikan? Saya tidak berupaya untuk menakut-nakuti atau memberikan prediksi buruk tentang apa yang akan terjadi di masa depan; melainkan untuk mengemukakan kepentingan dan juga kesinambungan kedua hal, yaitu fungsi uang dan juga fungsi energi yang sangat kompleks, dalam ekonomi yang paling khusus.

Jika hal tersebut mencegah satu contoh hiper inflasi seperti yang dialami Venezuela […], konsumsi energi bitcoin mungkin dapat menjadi penawaran terbaik yang pernah dialami oleh manusia.
— Saifedean Ammous, The Bitcoin Standard Research Bulletin

Bitcoin merepresentasikan pengalihan cadangan arsitektur sistem keuangan global dan tak lama lagi mesin penggerak utamanya. Menyetel ulang risiko sistemis yang saat ini merusak sistem keuangan kita, bitcoin secara fundamental adalah sistem keuangan yang lebih baik dari level bawah hingga atas. Dan, satu-satunya yang diamankan oleh produksi dan juga konsumsi energi. Anda tidak harus percaya bahwa takdir dolar akan seperti mata uang bolivar dari negara Venezuela untuk percaya akan kepentingan dan pengaruh fungsi stabilitas keuangan dan produksi sumber daya energi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar ekonomi. Dan risiko yang dihasilkan dari kemungkinan terjadinya hiperinflasi akan lebih parah daripada harga konsumsi energi bitcoin yang dirasa kecil jika dibandingkan.

Bitcoin akan mengonsumsi sedikit dan semua energi yang dibutuhkan untuk mengamankan jaringan moneternya, yang dihasilkan dari permintaan untuk mengamankan mata uangnya. Semakin banyak orang yang menghargai stabilitas jangka panjang yang diberikannya, akan masih banyak energi yang dikonsumsi. Pada akhirnya konsumsi akan memastikan bahwa semua turunan konsumsi energi akan dipenuhi, itu sebabnya tidak ada yang lebih penting dari penggunaan energi jangka panjang daripada mengamankan jaringan bitcoin. Berikan penghargaan pada stabilitas ekonomi dan juga kebebasan ekonomi yang diberikan oleh sistem keuangan yang stabil; itulah justifikasi yang perlu dibenarkan untuk jumlah yang seharusnya dan akan dikonsumsi oleh bitcoin. Lainnya merupakan gangguan semata.

 

Ditulis tanggal 16 Agustus 2019

Artikel Berikutnya:
Perlahan, Namun Tak Terduga #5: Bitcoin Tidak Lambat

Penulis

Parker Lewis

Head of Business Development di Unchained-Capital.com. Lulusan Duke University. Saat ini tinggal di Austin, Texas, USA.

Diterjemahkan Oleh: Intan   Saran Terjemahan »

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.